Tak terasa perayaan Tahun Baru Imlek 2022 sebentar lagi tiba. Momen hari raya Imlek 2022 ini mungkin akan sedikit berbeda karena adanya pandemi. Tapi bagi kamu yang berasal dari keluarga Tionghoa tentunya tetap wajib menghadirkan kue khas Imlek di rumah. Kue Imlek tidak hanya punya cita rasa yang selalu dirindukan tapi juga mengandung makna. Lantas apa saja makanan khas Imlek yang wajib ada di rumah saat tanggal 12 Maret nanti? Simak ulasan lengkap dari Kuliner Kota berikut ini.
1. Kue Keranjang
Daftar Isi
Tidak akan lengkap rasanya saat momen Imlek tanpa menghadirkan Kue Keranjang. Kue Keranjang adalah Kue Imlek wajib yang harus ada di meja para keluarga Tionghoa. Rasa manis legit kue ini menjamin siapapun yang menggigitnya akan tergiur. Teksturnya mirip dodol, tetapi masyarakat China asli kerap mengolahnya dengan cara digoreng.
Kue Keranjang juga disebut sebagai Nian Gao yang berarti kue tahunan karena hanya ada setahun sekali yakni pada Tahun Baru Imlek. Makna dari kue khas Imlek ini adalah sebagai bentuk pengharapan agar terus bersatu, dan jika kue imleknya disusun bertumpuk juga bermakna agar tetap mendapatkan kemakmuran dan kebahagiaan.
2. Siu Mie
Dimanapun dan kapanpun hidangan mie memang selalu menarik perhatian. Jika sudah beranjak pada menu makanan khas Imlek, maka mie yang dihadirkan adalah Siu Mie atau mie panjang umur. Seperti julukannya, sajian ini melambangkan umur panjang, kelimpahan rezeki dan kebahagiaan bagi orang yang mengkonsumsinya.
Cara makan Siu Mie pun unik, yakni dengan menyantapnya utuh tanpa digigit, jika sampai terputus berarti orang tersebut akan mendapatkan makna sebaliknya. Mie baru boleh digigit dan dikunyah ketika semua bagiannya sudah ada di dalam mulut. Seperti mie goreng biasanya, Siu Mie disajikan dengan topping bakso, kol, sawi, udang, ayam atau sosis. Makin indahkan perayaan Imlek dengan adanya Siu Mie di atas meja dan disantap bersama keluarga.
3. Daging Babi
Makanan Imlek yang hampir digemari seluruh keluarga Tionghoa adalah Daging Babi. Hidangan babi dipercaya sebagai pembawa keberuntungan karena diibaratkan layaknya kantong yang dapat menampung banyak rezeki. Daging babi ini juga merupakan salah satu makanan khas Imlek yang wajib disantap bersama keluarga besar.
Karena babi merupakan hewan pemalas, maka diharapkan keluarga Tionghoa yang memakannya akan terhindar dari sifat malas. Biasanya daging babi akan dipanggang bersama bumbu khusus sehingga teksturnya renyah diluar dan lembut di dalam. Saking ramainya sajian daging babi, tak heran jika pedagang daging babi juga laris pembeli ketika menjelang Imlek. Maka dari itu, jangan lupa sajikan Daging Babi menjelang Imlek agar bisa menikmati kelezatannya.
4. Yusheng
Salah satu menu khas istimewa dalam tradisi budaya China adalah Yusheng. Makanan Imlek ini hanya bisa dinikmati waktu perayaan Cap Go Meh dan Imlek. Keistimewaannya akan semakin terasa jika menyantap bersama keluarga. Tradisi saat memakan Yusheng disebut Lo Hei. Tradisi ini mewajibkan adanya seluruh anggota keluarga di meja dan mulai mengaduk Yusheng dengan sumpit diselingi ucapan selamat Tahun Baru Imlek. Setelah itu, sumpit diangkat tinggi-tinggi.
Masyarakat Tionghoa percaya jika semakin tinggi Yusheng terangkat, maka dianggap semakin baik lambang harapan yang akan terkabul. Untuk itu, hidangan Yusheng menjadi favorit keluarga di saat perayaan Imlek tiba.
5. Manisan Segi Delapan
Bagi masyarakat Tionghoa, angka delapan merupakan simbol keberuntungan, sama seperti Manisan Segi Delapan yang ada saat Imlek. Manisan Segi Delapan diibaratkan sebagai simbol awal tahun baru yang penuh keberuntungan. Kebanyakan orang juga menyebut hidangan ini sebagai “Tray Of Togetherness”. Bukan hanya angka delapannya yang bermakna, namun setiap isian dari manisan ini pun memiliki arti.
Seperti jeruk kumquat yang melambang kan kemakmuran dan emas, kelapa kering atau kelapa segar bermakna persatuan, biji teratai bermakna kesuburan serta manisan melon melambangkan kesehatan dan perkembangan hidup. Saat ini sudah banyak ditemukan Manisan Segi Delapan dalam bentuk kemasan, tak heran jika sebelum Imlek saja hidangan ini sudah ludes di berbagai toko.
6. Ayam atau Bebek
Dalam perayaan Hari Imlek, Ayam atau Bebek biasanya juga disajikan utuh tanpa dipotong. Hal ini terkait dengan maknanya sebagai harapan agar keluarga tetap harmonis, utuh dan bahagia. Selain itu, kedua jenis hidangan ini juga menjadi simbol udara yang berarti kesetiaan dan ketaatan.
Menurut tradisi Tiongkok turun temurun, Ayam dan Bebek diibaratkan sebagai sifat serakah sehingga ketika menyantapnya orang akan terhindar dari sifat buruk tersebut. Harapan lainnya bagi keluarga Tionghoa saat menyantap dua jenis hewan ini adalah mereka ingin lebih taat dan setia dalam ibadah kepada Tuhan.
Untuk informasi cara memasak ayam bakar yang enak dan lezat silahkan baca artikel 7 Resep Ayam Bakar Lezat & Tips Agar Bumbunya Meresap
7. Kue Imlek Lapis Legit
Kue Imlek yang sering menjadi hidangan khas masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia adalah Lapis Legit. Rasanya yang manis dan lembut membuat setiap orang tak akan berhenti menyantapnya. Kue khas Imlek ini bermakna rezeki yang berlapis-lapis sampai tumpang tindih dan bagi siapa saja yang memakannya akan memiliki kehidupan manis seta legit.
Kue Imlek, Lapis Legit menjadi doa atau simbol agar setiap orang mendapat rezeki berlimpah hingga bertahun-bertahun. Dulunya Lapis Legit dikenal sebagai Spekkoek. ‘Spek’ berarti lemak hewan dan ‘Koek’ adalah kue. Hingga kini kue Imlek ini tetap menjadi primadona sebagai hidangan yang wajib ada ketika Imlek.
8. Jeruk Mandarin
Jeruk Mandarin menjadi buah manis yang disukai setiap orang karena manfaatnya, apalagi jika sudah menjadi hidangan khas Imlek. Jeruk Mandarin yang disajikan saat Imlek bukan hanya untuk dimakan, melainkan memiliki makna mulai dari nama, rasa hingga warnanya. Dalam bahasa Mandarin Jeruk disebut Chi Zhe.
Buah Mandarin berwarna orange ini memiliki makna sebagai lambang emas yang berarti rezeki berupa uang. Dikatakan Jeruk Mandarin karena dahulu jeruk hanya tersedia bagi pejabat di China. Saat menjelang Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa membagikan Jeruk Mandarin kepada sanak saudara dan tetangga. Pembagian buahnya bermakna dengan memberi maka rezeki akan terus bertambah.
9. Teh Telur
Pernah dengar tentang Teh Telur? Teh Telur adalah telur yang direbus bersama kecap asin, daun teh dan rempah-rempah lain. Saat telur setengah matang, cangkangnya diretakkan agar bumbu-bumbu meresap, sehingga ketika telur dibuka sepenuhnya bentuknya mirip seperti motif sarang laba-laba.
Karena memakai daun teh, makanan Imlek ini beraroma antara daun teh yang kuat dan sedikit kecap. Teh Telur melambangkan kesuburan dan dipercaya dapat membantu kesejahteraan dalam penyambutan tahun baru. Tak akan lengkap jika merayakan Imlek tanpa adanya Teh Telur di atas meja.
10. Ikan Bandeng
Tahun Baru Imlek tak dapat lepas dari makanan yang wajib ada satu ini, yakni Ikan Bandeng. Kuliner Imlek ini dianggap menjadi pelambang rezeki dan bisnis yang lancar. Dalam bahasa Mandarin, ikan ketika diucapkan berbunyi sama ketika mengucapkan kata Yu yang berarti rezeki.
Selain itu, posisi ikan bandeng yang selalu mengarah ke depan dan tidak pernah mundur saat berenang, melambangkan usaha yang lancar dan keberuntungan melimpah. Cara mengolahnya pun harus dalam keadaan utuh dengan kepala dan ekornya, karena kelapa dan ekor Ikan Bandeng melambangkan rezeki tambahan yang didapatkan pada Tahun Baru Imlek.
11. Jiaozi
Di Indonesia, Jiaozi dikenal dengan nama Kuo Tie yang biasa ditemukan dalam sajian Dimsum. Hidangan tradisional China ini dihidangkan khusus saat Tahun Baru Imlek sebagai simbol kesejahteraan dan kemakmuran karena bentuknya menyerupai uang kuno masa lampau di China. Jiaozi sendiri merupakan pangsit China yang terbuat dari daging babi cincang, ayam tanah, udang potong bulu, ikan, sayuran cincang dan daging sapi.
Karena nantinya seluruh anggota keluarga akan terlibat dalam pembuatan Jiaozi, maka kue Imlek ini melahirkan makna lain yaitu kesatuan dalam sebuah keluarga. Umumnya, setiap keluarga telah membungkus Jiaozi sebelum pukul 12 malam Tahun Baru Imlek dan menunggu waktu memasaknya. Proses memasak Jiaozi saat malam bertujuan untuk melepas tahun yang lama dan membuka lembaran tahun baru.
12. Eight Treasure Soup
Eight Treasure Soup atau sup delapan harta karun. Seperti yang diketahui, angka delapan adalah lambang keberuntungan dalam bangsa China. Maka dari itu masyarakat keturunan Tionghoa berharap saat memakan sup ini memiliki rezeki lancar dan semakin berkembang bisnis atau usahanya.
Sup delapan harta karun dibuat dari bahan-bahan mewah seperti ikan, udang, jamur tungku, kerang kering, jamur hitam, abalone, kacang ginkgo dan biji lotus. Menyantap sup khas Imlek ini juga melambangkan kesatuan dan kesempurnaan. Sup delapan harta karun baik untuk tubuh karena dapat menghangatkan dan bahannya yang penuh protein. Semakin meriahkan Imlek dengan adanya sajian Eight Treasure Soup di atas meja.
13. Kuaci
Salah satu cemilan Tahun Baru Imlek yang jarang terlewatkan adala Kuaci. Kuaci bahkan menjadi teman ngemil disaat bosan dengan pekerjaan atau pendamping nonton film. Namun, berbeda lagi jika sudah dipakai sebagai perayaan Imlek. Kuaci memiliki simbol kesuburan.
Saat berkumpul keluarga, masyarakat keturunan Tionghoa biasanya menyantap Kuaci karena memang rasanya pun gurih dan sensasi seru ketika membuka kulit Kuaci. Cemilan khas Imlek ini sering disandingkan dengan kacang atau manisan segi delapan. Oleh karena itu, sambil berbincang seru tak ada salahnya dibarengi ngemil Kuaci saat perayaan Tahun Baru Imlek.
14. Kue Mangkok
Selain kue keranjang, kue khas Imlek yang sering hadir memeriahkan suasana adalah Kue Mangkok. Kue ini biasanya diletakkan di bagian puncak susunan kue keranjang. Dibuat berwarna merah yang memang identik dengan perayaan Imlek. Seperti namanya, kue Imlek satu ini berbentuk seperti mangkuk dan rasanya mirip bolu kukus.
Hanya saja kue imlek ini terbuat dari tepung beras sehingga bertekstur sedikit basah. Bentuk bagian atasnya yang merekah melambangkan rezeki akan segera hadir dan berkembang. Tak akan lupa menghadirkan kue Imlek melegenda ini sebagai jajanan wajib ketika Imlek tiba.
15. Tang Yuan
Tradisi Imlek yang tak lepas dari menyantap hidangan adalah makan Tang Yuan bersama anggota keluarga. Tang Yuan sering disebut sebagai Wedang Rondenya orang China. Hidangan manis satu ini wajib tersedia di setiap perayaan Imlek karena melambangkan pertemuan atau reuni, kebahagiaan dan harmonis.
Terbuat dari beras ketan yang dicampur sedikit air, sedangkan bagian dalam Tang Yuan diisi wijen hitam atau gula aren. Teksturnya sudah pasti lembut, kenyal dan manis legit. Hidangan ini disajikan bersama kuah manis dan irisan jahe, menambah kesan hangat dan menyehatkan. Selain itu, Tang Yuan juga dipercaya dapat menghadirkan keberuntungan di tahun-tahun yang akan datang.
16. Lumpia Goreng
Lumpia memang sering dianggap sebagai cemilan biasa yang hanya dijual untuk menemani waktu santai, namun lain halnya ketika sudah menjadi makanan khas Imlek. Jajanan khas Semarang ini dipercaya masyarakat Tiongkok sebagai pembawa keberuntungan dalam segi material. Lumpia sendiri sebenarnya merupakan hidangan yang dibawa oleh Budaya Tiongkok.
Sebutan China-nya yakni Chun Juan yang bermakna harapan kemakmuran dan kekayaan. Hal ini juga yang mempengaruhi bentuk Lumpia menyerupai emas batangan. Kue khas Imlek ini dibuat dengan isian daging, sayuran sampai makanan manis dan dibungkus dengan kulit lumpia tipis, kemudian digoreng sampai kuning keemasan. Makanan ini secara tradisional selalu disantap ketika Festival Musim Semi sebagai perayaan kebahagiaan dan menyambut datangnya hari baik.
Itulah 16 makanan dan kue Imlek yang wajib ada di meja saat perayaan nanti. Tentunya meskipun perayaan Imlek sedikit berbeda di tahun ini, kamu tidak boleh melupakan sajian khasnya. Jadi, bagi sobat Kuliner Kota yang merayakan sudahkah menyiapkan kue Imlek dan harapan khusus di tahun shio kerbau emas ini? Jangan lupa tetap stay safe dan selamat menyambut Imlek 2022 🙂
Baca Juga : 8 Resep Kue Lumpur Enak dan Lembut
Tidak ada komentar