1. Oleh-Oleh Khas

11 Oleh Oleh khas Wonosobo Paling Banyak Dicari Wisatawan

Sedang berkunjung ke Wonosobo? Terkenal akan letaknya yang berada di dataran tinggi, Wonosobo memiliki beberapa oleh oleh yang khas. Berikut ini merupakan rekomendasi oleh oleh khas Wonosobo yang unik dan paling banyak dicari oleh para wisatawan versi Kuliner Kota.

12 Rekomendasi Oleh oleh Khas Wonosobo yang Paling Banyak Dicari

1. Carica

Manisan Carica merupakan salah satu oleh oleh khas Wonosobo (Sumber: carica)
Manisan Carica merupakan salah satu oleh oleh khas Wonosobo (Sumber: carica)

Jika berkunjung ke Wonosobo ada baiknya untuk tidak melewatkan oleh oleh khas Wonosobo Jawa Tengah yang satu ini. Buah Carica merupakan buah dengan bentuk mirip pepaya yang hanya dapat ditemukan di Dieng, Wonosobo. Dikarenakan hanya terdapat di Dieng, buah ini serta olahannya banyak diincar wisatawan yang berkunjung. Rasanya yang manis, lezat, dan segar membuatnya menjadi oleh-oleh favorit.

Dikarenakan buah ini hanya tersedia di Dieng, Carica akan diolah menjadi berbagai makanan dan minuman untuk dijual kembali sebagai buah tangan. Salah satu yang paling terkenal adalah olahan manisan buah carica. Selain manisan, Sobat Kuliner juga harus mencicipi jus carica yang menyegarkan dan dodol carica yang cocok untuk dibawa pulang. Semua olahan carica sangat mudah didapatkan pada banyak pusat oleh-oleh khas Wonosobo Dieng.

2. Terong Belanda

Terong Belanda (Sumber: tribunnews)
Terong Belanda (Sumber: tribunnews)

Daerah Dieng Wonosobo yang terletak di dataran tinggi adalah tempat yang sangat cocok untuk ditanami berbagai macam tumbuhan dan buah. Salah satunya adalah Terong Belanda yang cocok sekali dijadikan oleh oleh khas Wonosobo. Walaupun disebut sebagai terong, bentuknya lebih mirip seperti telur yang lonjong. Terlepas dari nama dan bentuknya yang unik, buah Terong Belanda menyimpan banyak manfaat di dalamnya bagi kesehatan.

Terong Belanda ini mengandung vitamin C yang sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh akan penyakit. Vitamin C juga dapat mengobati sariawan pada bibir dan mulut. Selain itu juga buah ini mengandung pro vitamin A yang bagus bagi kesehatan mata.

Buah ini dapat langsung dikonsumsi atau kembali diolah menjadi sirup atau berbagai olahan Terong Belanda lainnya. Maka dari itu selain buahnya, sirup Terong Belanda sangat direkomendasikan untuk dijadikan oleh oleh khas Wonosobo Dieng. Sobat Kuliner dapat mendapatkan buah ini beserta segala olahannya pada pusat oleh-oleh atau toko buah di sekitaran Dieng, Wonosobo.

3. Keripik Jamur

Keripik Jamur Kancing khas Wonosobo (Sumber: CheSta OLShop)
Keripik Jamur Kancing khas Wonosobo (Sumber: CheSta OLShop)

Keripik Jamur dari Wonosobo ini berbeda dengan keripik jamur kebanyakan. Keripik Jamur khas Wonosobo menggunakan berbagai jenis jamur sebagai bahan pembuatan keripik. Sobat Kuliner dapat mencoba keripik jamur kuping, jamur kancing, dan jamur jenis lainnya yang memiliki rasa yang berbeda. Namun karena telah diolah menjadi keripik, olahan keripik jamur Wonosobo ini renyah dan membuat ketagihan saat memakannya.

Keripik ini dapat dibeli oleh Sobat Kuliner di toko oleh oleh khas Wonosobo dengan harga yang tergolong masih terjangkau. Keripik ini dapat dibeli seharga Rp10.000 sampai Rp50.000 per satu bungkusnya tergantung besarnya kemasan serta jenis jamur yang dijadikan keripik.

4. Tempe Kemul

Tempe Kemul (Sumber: kulinear hops)
Tempe Kemul (Sumber: kulinear hops)

Tempe kemul merupakan salah satu oleh oleh khas Wonosobo yang paling terkenal. Dengan berbahan dasarkan tempe, cara pembuatannya memang tidak terlalu berbeda dengan tempo mendoan.Namun pada tempe ini terdapat lapisan terigu tipis mirip selimut atau kemul sehingga disebut oleh masyarakat lokal sebagai tempe kemul.Jikalau daerah Cirebon punya tempe sagu, Wonosobo juga punya tempe kemul yang tidak kalah gurih dan lezat.

Hal yang unik dari tempe kemul ini adalah ditambahkannya sayuran kucai ke dalam adonan tepungnya sehingga memperkaya rasa dari tempenya sendiri. Masyarakat lokal Wonosobo biasa menyebut jajanan ini sebagai Petos yang sangat cocok untuk dinikmati saat cuaca sedang dingin. Petos atau tempe kemul ini sangat mudah ditemukan di pusat oleh oleh khas Wonosobo atau pada restoran dan rumah makan.

5. Kacang Dieng

Kacang Dieng (Sumber: javatravel)
Kacang Dieng (Sumber: javatravel)

Bagi Sobat Kuliner yang sudah pernah mengunjungi Wonosobo sebelumnya, pasti saja sudah tidak asing dengan salah satu oleh oleh khas Wonosobo berikut. Kacang Dieng menjadi salah satu oleh-oleh yang sering diburu para wisatawan yang berkunjung dikarenakan cita rasanya yang gurih.

Bentuk dari kacang dieng ini dapat dikatakan unik serta berbeda dengan kebanyakan kacang-kacang pada umumnya yang dijadikan camilan. Dari ukurannya, kacang dieng jauh lebih besar dan biasanya kacang akan digoreng dan ditambahkan taburan bumbu untuk memperkuat rasa gurih serta nikmat. Bagi Sobat Kuliner yang sedang mencari oleh oleh khas Wonosobo, kacang dieng dapat dijadikan pilihan sebagai buah tangan.

6. Opak Singkong

Opak Singkong (Sumber: Wonosobo Media)
Opak Singkong (Sumber: Wonosobo Media)

Bagi Sobat Kuliner penggemar camilan yang gurih, opak singkong khas Wonosobo ini dapat dijadikan pilihan sebagai oleh oleh khas Wonosobo. Camilan berbahan dasar singkong ini tergolong mudah dan sederhana cara membuatnya. Namun pembuatannya yang mudah tidak menghilangkan cita rasa dari opak singkong khas Wonosobo ini yang gurih dan juga nikmat.

Jika Sobat Kuliner ingin mencicipi opak yang masih hangat di rumah nanti, opak juga dapat dibeli saat keadaannya masih mentah agar bisa digoreng lagi di rumah. Opak singkong biasanya dijual dalam kemasan plastik berbagai ukuran dan disediakan juga berbagai macam varian rasa.

7. Mie Ongklok Instan

Mie Ongklok Instan (Sumber: inibaru)
Mie Ongklok Instan (Sumber: inibaru)

Apabila Sobat Kuliner mengunjungi Wonosobo, Sobat Kuliner akan menemukan salah satu kuliner lokal Wonosobo bernama mie ongklok. Mie yang satu disajikan dengan perpaduan bumbu khas tradisional, lalu dicampur dengan kucai dan sayur kubis, dan disajikan bersama sate. Kuliner satu ini memang sangat nikmat apabila dikombinasikan dengan tempe kemul saat memakannya.

Kelezatan Mie Ongklok ini sekarang bisa dibawa pulang loh! Hal ini dikarenakan sudah muncul beberapa brand mie ongklok instan. Seperti mie instan pada umumnya, Sobat Kuliner hanya perlu merebus air panas, menuangkan bumbu ke dalam mangkok, dan mie ongklok instan sudah bisa dikonsumsi di rumah. Mie Ongklok instan ini dapat dibeli di pusat oleh oleh khas Wonosobo dengan harga berkisar dari Rp8.500 sampai Rp15.000 per satu kemasannya.

8. Purwoceng

Kopi Purwaceng (Sumber: merah putih)
Kopi Purwaceng (Sumber: merah putih)

Terletak di dataran tinggi, Wonosobo merupakan tempat yang pas bagi tumbuhan purwoceng untuk bisa tumbuh subur. Purwoceng sendiri memiliki banyak khasiat bagi kesehatan apabila dikonsumsi, terutama manfaatnya bagi vitalitas kaum pria. Oleh karena khasiatnya tersebut, tumbuhan herbal purwoceng serta segala macam olahannya banyak dicari oleh para wisatawan yang berkunjung.

Biasanya daun dari tanaman purwoceng akan dihaluskan menjadi bubuk atau dicampurkan ke minuman hangat lain seperti teh, kopi, atau susu. Seduhan dari purwoceng ini dipercaya dapat mengatasi penyakit pegal linu, menambah tenaga, serta mampu menghangatkan tubuh dari dalam. 

Rasa dari purwoceng sendiri berbeda dengan jamu atau seduhan herbal pada umumnya yang cenderung pahit. Dengan dicampurkan ke dalam teh, kopi, atau susu, minuman campuran ini akan terasa nikmat dikonsumsi sembari menemani waktu Sobat Kuliner sekalian bersantai. Olahan dari purwoceng ini dapat ditemukan di berbagai sentra oleh oleh khas Wonosobo. Biasanya, olahan purwoceng akan dibungkus ke kotak yang di dalamnya terdapat sachet.

9. Teh Tambi

Teh Tambi (Sumber: pusshop)
Teh Tambi (Sumber: pusshop)

Apabila berkunjung ke Wonosobo dan berkesempatan untuk mampir ke kebun teh tambi, ada baiknya untuk membawa pulang buah tangan berupa teh yang langsung dipanen dari kebun teh tersebut. Teh tambi yang bisa didapatkan adalah teh yang asli dipanen dari ketinggian kurang lebih 1.400 meter di atas permukaan laut. 

Terdapat banyak pilihan teh tambi yang bisa dibeli yaitu teh hijau, teh hitam, atau bahkan teh putih. Masing-masing dari jenis teh memiliki cita rasa yang berbeda dengan aroma unik khas Teh Tambi. Selain dapat dibeli langsung di kebun tehnya, teh tambi ini juga dapat dibeli di banyak sentra oleh oleh khas Wonosobo dengan harga Rp10.000 sampai Rp95.000 sesuai dengan ukuran kemasan serta jenis tehnya.

10. Sagon

Sagon (Sumber: cookpad)
Sagon (Sumber: cookpad)

Sagon merupakan salah satu makanan tradisional Wonosobo yang sudah sangat terkenal. Sagon sendiri terbuat dari bahan dasar tepung sagu yang dicampur dengan kelapa yang diparut. Setelah dicampur, adonan sagon dipanggang hingga warnanya berubah menjadi putih kecoklatan. Biasanya sagon ini berbentuk bulat putih, namun sagon khas Wonosobo ini bulatannya lebih besar ketimbang sagon yang bisa ditemukan di daerah lain.

Cita rasa gurih dari hasil kelapa parut serta manis dari gula sangat cocok untuk dijadikan kudapan saat bersantai di waktu kosong. Untuk menambahkan rasa manis, sagon juga dapat dinikmati dengan menambah siraman gula merah cair di atasnya. Kue sagon ini banyak ditemukan di penjual khusus kue sagon di dekat Kawah Sikidang. Namun perlu diketahui bahwasanya kue sagon ini hanya bertahan paling lama tiga hari.

11. Geblek

Geblek (Sumber: Masandy)
Geblek (Sumber: Masandy)

Selain namanya yang unik, Geblek ini memiliki cita rasa yang gurih. Walaupun lebih dikenal sebagai makanan khas dari Jogja, namun geblek ini juga dapat ditemukan di daerah Wonosobo. Geblek khas Wonosobo sendiri terbuat dari tepung aci yang dicampurkan dengan potongan daun kucai untuk menambah cita rasanya. Rasa gurih dari tepung aci ditambah dengan aroma khas kucai membuat geblek menjadi kudapan favorit warga Wonosobo.

Geblek ini dapat disajikan dengan cara dicocol pada bumbu kacang pedas layaknya olahan aci pada umumnya. Tekstur kenyal dari aci dan rasanya yang gurih terasa sangat cocok dikombinasikan dengan saus kacang. Kudapan ini akan jadi lebih nikmat apabila dikonsumsi saat masih panas. Maka dari itu apabila ingin membawa pulang geblek, Sobat Kuliner dapat membelinya dalam kemasan frozen atau beku untuk dijadikan oleh oleh khas Wonosobo

12. Dendeng Gepuk

Apabila tertarik dengan olahan daging sapi, dendeng gepuk dapat dijadikan opsi sebagai oleh oleh khas Wonosobo. Dendeng ini memiliki cita rasa yang lebih gurih disebabkan oleh tambahan kelapa sangrai yang memiliki aroma khas. Selain itu juga, daging yang diolah menjadi dendeng ini akan bertekstur lembut dan tidak alot dikarenakan sudah digepuk sampai berbentuk pipih dan tipis.

Dendeng gepuk ini sangat cocok disajikan bersama dengan nasi hangat dan juga sambal bajak yang pedas. Untuk mendapatkannya sebagai cinderamata, dendeng gepuk ini dapat dibeli di sejumlah restoran atau pusat oleh oleh khas Wonosobo dengan kisaran harga Rp14.000 sampai Rp95.000 per kemasannya.

Baca juga: 10 Makanan Khas Banten Lezat & Wajib Dicicipi Pecinta Kuliner

Itu tadi merupakan rekomendasi oleh-oleh khas Wonosobo yang dapat Sobat Kuliner bawa pulang untuk dijadikan buah tangan. Semoga artikel Kuliner Kota berikut bisa dijadikan referensi dalam memilih oleh oleh dari Wonosobo untuk dibawa pulang ke kota masing-masing.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: 11 Oleh Oleh khas Wonosobo Paling Banyak Dicari Wisatawan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Trending

    Lumpia Semarang merupakan salah satu kudapan asli Semarang. Hidangan ini termasuk yang masuk list ketika kulineran ke kota tersebut. Selain itu, banyak orang menjadikan hidangan ini sebagai oleh-oleh. Karena bentuknya seperti roll, sehingga pantas mendapat sebutan spring roll versi Indonesia. Yuk, tambah pengetahuan mengenal lumpia melalui artikel ini, ya! Sejarah Awal Lahirnya Lumpia Semarang Awal […]
      Olahan telur termasuk salah satu bahan makanan yang bisa menjadi beberapa macam masakan. Bahkan banyak orang yang berlomba-lomba membuat kreasi baik hanya untuk diri sendiri, keluarga maupun mencoba menjualnya. Alasannya karena selain mudah mendapatkannya dan gampang untuk mengelolanya.  Hanya bermodalkan alat dan bahan pendukung yang tersedia disekitar saja. Nah kalau  sedang belajar memasak . […]