Kalau Indonesia punya tempe atau oncom sebagai makanan hasil fermentasi kedelai, nah Jepang juga punya makanan hasil fermentasi kedelai yang disebut natto. Walaupun teksturnya lengket dan terlihat menjijikan, faktanya, makanan Jepang ini disebut-sebut sebagai makanan yang bergizi, lho. Penasaran kan seperti apa dan apa saja sih fakta-fakta menariknya? Yuk, simak pembahasan Kuliner Kota mengenai natto berikut ini!
Fakta Menarik Natto, Makanan Fermentasi Kedelai Viral Khas Jepang
Daftar Isi
Akhir-akhir ini media sosial, khususnya TikTok diramaikan dengan tantangan makan natto. Natto adalah makanan khas Jepang yang terbuat dari kedelai yang sudah difermentasi. Teksturnya lengket dan rasa natto ini seperti makanan fermentasi lainnya, namun lebih ringan, yakni rasanya sedikit pahit. Tetapi, bukan rasanya yang membuat sebagian orang tidak bisa memakan hidangan ini, melainkan karena aromanya yang memiliki bau menyengat.
Meskipun jarang ada orang yang suka memakan hasil fermentasi kedelai ini, natto adalah makanan yang kaya manfaat, lho. Yuk, kita simak fakta-fakta menarik makanan fermentasi kedelai ini yang belum banyak diketahui berikut ini!
1. Dibuat secara tidak sengaja
Siapa sangka hidangan ini dibuat secara tidak sengaja? Konon pada tahun 1500-an pada masa Uesugi Kenshin, di Jepang terjadi perang dimana-mana. Setelah perang usai, barulah orang-orang menyadari bahwa kedelai yang mereka simpan untuk dimakan sudah membusuk dan mengeluarkan lendir ketika diaduk.
Namun, karena keterbatasan persediaan makanan yang dimiliki, kedelai tersebut terpaksa dikonsumsi. Tidak disangka-sangka, ternyata kedelai berlendir tersebut justru memiliki rasa yang enak dan akhirnya tetap dikonsumsi hingga sekarang.
2. Biasa disajikan sebagai menu untuk sarapan
Di Jepang, biasanya orang-orang mengkonsumsi makanan fermentasi kedelai ini sebagai salah satu menu saat sarapan, lho. Masyarakat di Jepang biasanya mencampur semangkuk nasi dengan makanan fermentasi kedelai tersebut, lalu menambahkan kecap asin atau telur mentah. Wah, tertarik mencoba sarapan dengan menu seperti ini, Sobat Kuliner?
3. Tidak semua orang menyukai Natto
Meskipun hidangan khas Jepang tersebut dikenal kaya akan nutrisi dan sebagai sumber gizi, tapi faktanya tidak semua orang Jepang menyukai hidangan ini. Hal itu dikarenakan ia memiliki bau yang menyengat. Namun, saat ini sudah ada natto yang tidak mengeluarkan bau dan sudah dipasarkan di Jepang. Sehingga orang-orang yang tidak menyukai makanan ini karena bau menyengatnya, kini sudah bisa mengkonsumsinya.
Apakah Natto Halal?
Dibalik viralnya makanan khas Jepang ini, beberapa orang mempertanyakan apakah natto halal karena dianggap mengandung alkohol. Namun, menurut LPPOM MUI, tidak semua proses fermentasi, seperti yang terjadi pada makanan fermentasi kedelai ini, menghasilkan produk sampingan berupa alkohol.
Dikutip dari situs Food Diversity, hidangan ini difermentasi oleh bakteri Bacillus Subtilis yang memecah protein, yang berbeda dengan olahan fermentasi lainnya yang memecah gula sehingga menghasilkan alkohol selama proses fermentasi. Singkatnya, natto adalah makanan halal yang bisa dikonsumsi oleh umat muslim.
Meskipun halal, tetap perlu memperhatikan komposisi bahannya secara cemat. Contohnya, saus yang menempel pada hidangan ini. Sebagian besar sausnya, mengandung persentase alkohol yang tidak tinggi. Walaupun tidak sampai membuat mabuk saat mengkonsumsinya, tetapi lebih baik menghindarinya jika Sobat Kuliner khawatir atau tidak yakin tentang kehalalan alkohol yang rendah ini.
Kandungan Gizi pada Natto yang Kaya Nutrisi
Manfaat natto dipengaruhi oleh kandungan nutrisi di dalamnya. Makanan fermentasi kedelai ini mengandung sejumlah nutrisi yang penting bagi kesehatan yang optimal. Makanan khas Jepang ini dikenal sangat bergizi karena menjalani proses fermentasi dan mengandung probiotik. Probiotik adalah bakteri baik yang memberikan berbagai macam manfaat bagi kesehatan.
Natto adalah makanan fermentasi yang kaya akan sumber protein. Dalam 100 gram natto yang dikonsumsi, di dalamnya mengandung 55% air, 13% karbohidrat, 19% protein, dan 11% lemak. Tidak hanya itu, makanan ini juga mengandung 211 kalori dan kaya akan sumber mineral makanan, terutama zat besi, vitamin K, serta beberapa vitamin B dan vitamin C dalam jumlah sedang.
Selain itu, dalam makanan fermentasi kedelai ini juga terkandung suatu enzim yang bernama enzim nattokinase. Enzim ini berguna sebagai antioksidan dan bagus untuk sistem pencernaan. Kemudian, enzim tersebut juga dapat melarutkan gumpalan-gumpalan darah di dalam tubuh, lho.
Manfaat Natto Bagi Kesehatan
Setelah mengetahui kandungan gizi pada hidangan fermentasi kedelai ini melalui penjelasan di atas, dapat semakin membuktikan bahwa natto adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi. Lantas, apa sajakah manfaat natto bagi kesehatan tubuh? Berikut beberapa manfaat yang dihasilkan setelah mengkonsumsi hidangan khas Jepang tersebut.
1. Menguatkan tulang
Manfaat natto diperoleh dari nutrisi yang berkontribusi pada kesehatan tulang. Vitamin K yang terkandung pada fermentasi kedelai ini memainkan peran penting dalam kesehatan tulang, yaitu dengan mengaktifkan protein yang membantu membawa kalsium kedalam tulang. Vitamin K dapat memperlambat hilangnya kekuatan pada tulang akibat penuaan usia. Makanan khas Jepang ini juga bermanfaat untuk mengurangi risiko patah tulang.
2. Menjaga kesehatan jantung
Selanjutnya, hidangan fermentasi kedelai ini juga dapat menjaga kesehatan jantung, lho. Natto mengandung serat dan probiotik yang keduanya mampu membantu mengurangi kadar kolesterol. Tidak hanya itu, fermentasi kedelai ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan membantu mengontrol tekanan darah.
Selain memperkuat tulang, vitamin K pada makanan khas Jepang tersebut juga membantu mencegah terjadinya penumpukan kalsium di arteri. Vitamin K yang dikonsumsi per hari, dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 9%.
3. Menjaga kesehatan pencernaan
Manfaat natto selanjutnya adalah dapat meningkatkan sistem pencernaan. Hal ini dikarenakan makanan khas Jepang ini mengandung probiotik yang mampu berperan sebagai perlindungan pertama bagi usus terhadap racun dan bakteri yang berbahaya. Para peneliti juga mengungkapkan bahwa bakteri probiotik dapat membantu mengurangi gas, sembelit, diare, perut kembung, serta gejala radang usus.
4. Menurunkan berat badan
Bagi Sobat Kuliner yang sedang berdiet, makan fermentasi kedelai ini adalah hal yang tepat, lho. Pasalnya ia bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Natto adalah sumber probiotik yang bisa membantu membakar kalori. Selain itu, kandungan serat yang terkandung pada makanan ini juga bisa membuat kenyang lebih lama.
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Kandungan isoflavon dan vitamin K yang terdapat pada fermentasi kedelai ini berpotensi mencegah pertumbuhan sel kanker. Manfaat natto ini dapat mencegah pertumbuhan sel kanker hati, kanker payudara, kanker usus, dan kanker prostat. Namun, selain mengonsumsi makanan khas Jepang ini, Sobat Kuliner tentunya juga perlu mengimbanginya dengan pola hidup sehat, contohnya seperti berolahraga secara rutin.
6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tak hanya sampai di situ, hidangan khas Jepang ini juga mengandung beberapa nutrisi yang dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Makanan kaya probiotik seperti ini berkontribusi untuk membantu mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
Manfaat natto bahkan mampu meningkatkan produksi antibodi pada tubuh, mengurangi risiko infeksi, dan dapat membantu tubuh kembali fit lebih cepat jika sedang sakit. Selain kandungan probiotiknya yang tinggi, fermentasi kedelai ini juga kaya akan vitamin C, zat besi, dan tembaga yang semuanya berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh, lho
Cara Menyajikan Natto
Viralnya makanan Jepang ini, membuat banyak content creator membuat video sedang memakan hidangan khas Jepang ini. Tak hanya memakannya saja, para content creator juga membuat eksperimen mencampur makanan tersebut dengan makanan lain, seperti nasi padang hingga es krim. Hal tersebut menjadi bukti rasa penasaran para content creator tersebut untuk mengetahui rasa natto yang dicampur dengan makanan lain.
Namun, pada umumnya, hidangan ini dimakan dengan nasi hangat dan dicampur dengan kecap asin. Di Jepang, fermentasi kedelai ini bahkan disajikan dengan gula, lho. Bagi Sobat Kuliner yang masih bingung terkait cara penyajiannya, berikut ada cara menyajikan natto yang bisa kamu ikuti.
1. Aduk dengan sumpit
Sebelum memakan hidangan khas Jepang ini, tentunya kita perlu membuka wadahnya. Saat membuka wadahnya ini, sebaiknya kamu perlu berhati-hati karena makanan ini cukup berlendir dan lengket. Setelah dibuka, makanan ringan tersebut dapat diaduk menggunakan sumpit agar tercampur rata.
Menurut Spoon University, aturan umum mengaduk fermentasi kedelai ini yakni dengan mengikuti arah jarum jam sebanyak 50 kali. Hal ini dilakukan supaya lendir yang ada berubah warna menjadi putih, kental, dan berbusa. Selain itu, semakin lama hidangan tersebut diaduk, akan semakin lengket, kaku, dan aromanya juga semakin kuat.
2. Dicampur dengan mustard dan kecap asin
Saat membeli makanan khas Jepang ini, biasanya ada mustard dan kecap asin ala Jepang yang tersedia di kemasannya. Dua saus tersebut dapat ditambahkan pada fermentasi kedelai tersebut supaya aroma dan rasanya lebih enak. Setelah menambahkan kedua saus tersebut, Sobat Kuliner perlu mengaduknya kembali agar semua bahan tercampur rata.
3. Penyajian natto
Makanan khas Jepang tersebut dapat dimakan langsung atau ditambahkan dengan daun seledri atau nori di atasnya. Jika kurang suka dengan rasa dan aromanya, hidangan ini bisa dinikmati bersama nasi atau sup miso. Selain itu, dapat pula digunakan sebagai topping roti panggang maupun campuran omelette.
Cara Membuat Natto
Bagi Sobat Kuliner yang ingin mencoba membuat makanan fermentasi kedelai ini sendiri di rumah, berikut merupakan cara membuat hidangan tersebut seperti dilansir dari situs Cultures for Health.
Bahan:
- 2 cangkir kedelai
- 3 sdm air rebus
- 1 paket Natto Starter Culture
Cara membuat natto:
1. Cuci kedelai dan rendam dalam 6 gelas air selama 9 sampai 12 jam untuk menyiapkannya sebagai fermentasi. (Waktu perendaman lebih lama lebih baik dan disarankan)
2. Tiriskan kedelai dari air rendaman, lalu tempatkan kacang dalam panci besar, isi dengan air dan rebus selama 2 hingga 3 jam. Periksa setiap setengah jam atau lebih. Cara ini dilakukan agar kedelai bertekstur empuk tetapi tidak lembek sehingga spora memiliki banyak kelembaban untuk melalui proses fermentasi, tetapi hasil akhirnya tetap bertekstur kuat.
3. Bilas atau celupkan saringan dan sendok masak dengan air mendidih untuk mensterilkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa organisme yang tepat yang tumbuh subur di kedelai fermentasi.
4. Dalam saringan yang sudah disterilkan, tiriskan kacang yang sudah dimasak tadi lalu letakkan di piring yang sudah disterilkan. Nyalakan oven kemudian panaskan hingga bersuhu 100 derajat Fahrenheit.
5. Aduk bubuk natto dengan 3 sdm air rebus, lalu dinginkan air (untuk sterilisasi). Selagi kacang masih hangat, tuangkan bungkusan spora kedelai ke atas kacang. Aduk kacang dengan hati-hati menggunakan sendok steril.
6. Sebarkan kacang dalam lapisan kurang lebih 1 inci di piring casserole. Apabila dalam prosesnya ada biji kedelai tumpah di meja atau terkena kotoran, buang biji tersebut untuk mencegah kontaminasi.
7. Tutup rapat piring berisi fermentasi kedelai tadi dengan aluminium foil. Buat lubang pin di foil, tempatkan terpisah dengan jarak 1 cm. Spora kedelai tersebut memerlukan sedikit oksigen dan kegelapan untuk kondisi fermentasi.
8. Tempatkan piring casserole dengan posisi tertutup di oven, dehidrator, atau penghangat lainnya dan biarkan fermentasi kedelai tersebut berfermentasi selama 22 sampai 24 jam. Pastikan untuk menjaga suhu tetap pada 100 derajat Fahrenheit.
9. Ketika sudah melihat warnanya berubah menjadi keputihan dan mencium bau amonia, seperti aroma yang berasal dari kacang. Jika sudah tercium aroma tersebut, artinya natto telah selesai difermentasi,
10. Setelah selesai, biarkan makanan fermentasi kedelai tersebut dingin di suhu ruang selama waktu 2 jam. Lepaskan aluminium foil dan simpan dalam wadah tertutup di lemari es, setidaknya semalaman agar rasa dan kekenyalannya pas. Makanan khas Jepang ini mampu bertahan selama sekitar satu minggu di lemari es.
Nah, itulah tadi ulasan mengenai Natto, makanan khas Jepang yang sedang viral. Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar